(Kisah Statue of the Three Lies)
Bendera merah marun bergambar huruf ve-ri-tas
di tiga buku yang terbuka berkibar ditiup angin, saat gw keluar dari
pintu utama stasiun Harvard Square di Cambridge, Massachusetts, awal
Agustus lalu. Suasana cukup ramai, wajah-wajah dari berbagai ras manusia
tampak berseliweran. Harvard Square merupakan tujuan wisata yang selalu
ramai pengunjung. Sesuai namanya, disinilah lokasi Universitas Harvard,
salah satu kampus paling bergengsi di dunia. Veritas adalah logo Universitas Harvard yang artinya Kebenaran. Sebagai salah satu pusat keramaian di kota Cambridge, Harvard Square dipenuhi deretan restoran, cafe, toko pakaian, sepatu hingga toko-toko buku. Di beberapa tempat tampak seniman beraksi, ada yang ngamen dengan sejumlah alat musik, ada juga yang menawarkan jasa melukis. Gw berjalan menuju ke tengah plaza, ke tempat loket informasi. Dari sana gw diberitahu, pengunjung bisa melakukan tur sendiri dengan berbekal peta dan informasi yang sudah disediakan atau mengikuti tur Sejarah Harvard dengan mendaftar ke Information Center yang gedungnya tak jauh dari loket tempat gw berdiri.
Gw memilih ikut tur, karena memang tidak sedang buru-buru dan paket turnya juga gratis. Setelah mendaftar, ternyata hanya menunggu sekitar 15 menit. Dalam sehari jadwal tur dibagi dalam 5 shift dengan durasi sekitar 1 jam. Pemandunya mahasiswa Harvard yang duduk di semester 3 hingga 5.
Saat itu tepat pukul 3 sore, ada 4 kelompok wisatawan yang berkumpul di depan Harvard Information Center. Tiap kelompok berisi sekitar 20-an orang. Lumayan ramai. Pemandu tur gw namanya Casey, mahasiswi semester 3 Harvard Law School asal Australia. Badannya terhitung mungil untuk ukuran bule, tapi suaranya cukup lantang.
Dari Harvard Square, Casey membawa rombongan kami menyebrangi Massachusetts Avenue dan masuk melalui Johnston Gate menuju Harvard Yard, halaman berumput dengan luas sekitar 25 hektar yang merupakan bagian tertua dan menjadi pusat kampus Universitas Harvard. Areal hijau itu menampung 13 dari 17 asrama mahasiswa, 4 perpustakaan, 5 bangunan ruang kelas dan departemen akademik, serta kantor pusat universitas.
![]() |
| Summer in Harvard Yard, Cambridge, MA |
| Betah rasanya berlama-lama disini... |
| Massachusetts Hall |
![]() |
| Straus Hall di Old Yard Harvard |
Universitas Harvard didirikan pada 8 September 1636 dan merupakan perguruan tinggi tertua di Amerika Serikat. Awalnya bernama New College, dan dinamakan ulang menjadi Harvard College pada 13 Maret 1639 untuk menghormati penyumbang terbesarnya, John Harvard, seorang mantan mahasiswa Universitas Cambridge. Rujukan terawal yang menyebutkan Kampus Harvard sebagai "universitas" dan bukan "college" terjadi pada tahun 1780.
Jumlah
pelamar ke Kampus Harvard dari tahun ke tahun meningkat. Namun sejak 2
tahun terakhir panitia penerimaan Harvard memangkas tingkat penerimaan
siswa barunya menjadi 7,1% dari angka 9% pada tahun sebelumnya. Ini
merupakan rekor terendah sejak universitas itu berdiri 376 tahun lalu.
Lamaran siswa ke universitas terkaya di AS itu meningkat, setelah pada
akhir 2009 lalu Harvard menyatakan akan mengurangi ongkos kuliah agar
lebih terjangkau bagi keluarga menengah. Harvard, yang memiliki
pemasukan 35 miliar dolar, mengumumkan akan mengeluarkan dana hingga 172
juta dolar setiap tahun agar para orangtua mahasiswa yang
berpenghasilan tidak lebih dari 180 ribu dolar per tahun, hanya perlu
mengeluarkan maksimal 10% saja dari jumlah itu untuk biaya kuliah per
tahun bagi anaknya. Sedangkan mahasiswa dengan orangtua yang penghasilan
per tahunnya tidak lebih dari 60 ribu dolar, tidak perlu membayar uang
kuliah. Saat ini biaya kuliah S1 di Harvard adalah $54,496 termasuk
kamar, makanan dan ongkos pelayanan.![]() |
| Penghuni asrama asik ngobrol, belajar, ngemil di halaman |
| Memorial Hall |
![]() |
| Memorial Church |
| Widener Memorial Library |
| Patung John Harvard di depan University Hall |
| "Statue of the Three Lies" |
Meski berjuluk Statue of the Three Lies, patung John Harvard tetaplah menjadi primadona Harvard Yard. Butuh kesabaran agar bisa berfoto bersama sang patung, harus antre diantara ratusan pengunjung. Jumlahnya berkali lipat saat musim liburan atau akhir pekan. Jika diperhatikan, bagian ujung sepatu patung John Harvard terlihat beda warnanya, lebih terang dan kuning mengkilap. Itu karena ada mitos, orang yang bisa mengelus sepatu John Harvard akan mendapat keberuntungan, dirinya atau anggota keluarganya, dipercaya akan mendapat keberuntungan bisa bersekolah di universitas bergengsi itu.
Dari sekian banyak rombongan wisatawan di Kampus Harvard, yang paling menonjol adalah rombongan pelajar dari Jepang dan China. Jumlahnya lumayan banyak. Mereka datang dengan rombongan tur sendiri. Usianya baru belasan, kira-kira seumuran anak SMP, tapi wajah-wajah antusias mereka sungguh menggetarkan...Sejak dini, anak-anak itu dikenalkan dan diberi impian agar kelak belajar di kampus yang banyak melahirkan orang-orang sukses.
![]() |
| Menikmati matahari sore di Harvard Yard |







No comments:
Post a Comment